Sejarah

Sejarah


Kramatwatu merupakan salah satu kecamatan yang masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Serang, yang letaknya berbatasan dengan Kota Serang dan Kota Cilegon. Sebagai wilayah perbatasan antar tiga Daerah, Kramatwatu merupakan wilayah yang selalu ramai dilintasi berbagai kendaraan baik roda dua maupun roda empat, mulai dari kendaraan pribadi hingga angkutan umum. Salah satu yang menjadi penumpu berputarnya roda perekonomian adalah pasar Karamatwatu yang letaknya sangat strategis berada di pertengahan Kabupaten Kota Serang serta Kota Cilegon.

Hal ini diungkap dari buku Toponimi Nama-Nama Tempat Berdasarkan Cerita Rakyat, sebagai Dokumentasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten tahun 2014 yang disusun oleh Juliadi dan Neli Wachyudin.

Nama Kramatwatu sendiri berasal dari dua kata yakni kramat dan watu, yang memiliki arti batu keramat. Pengertian kramat sendiri memiliki arti suci dan dapat mengadakan atau melakukan sesuatu di luar kemampuan manusia biasa. Hal ini karena ketakwaaannya pada tuhan, atau suci dan bertuah yang dapat memberikan efek magis.

Selain memiliki arti batu kramat, asal usul nama Kramatwatu juga berkaitan dengan cerita rakyat yakni Putri Arum. Sosok yang sebelumnya diinformasikan KabarBanten.com dalam cerita Mengenal Asal Usul Nama Pandeglang. Sosok yang sebelumnya diinformasikan KabarBanten.com dalam cerita Mengenal Asal Usul Nama Pandeglang.

Dalam Mengenal Asal Usul Pandeglang, yang kaitannya dengan cerita Putri Arum, batu kramat sendiri merupakan gelang yang dibuat Ki Pande. Gelang sebesar batu kramat yang digunakan untuk menghilangkan kesaktian Pangeran Cunihin, sehingga tidak dapat lagi memaksa untuk menikahi Putri Arum. Tempat Pangeran Cunihin menemukan batu kramat tersebut, kini bernama Kramatwatu, dan batu kramat yang sudah berlubang yang dilewati oleh Pangeran Cunihin yang membuat kesaktiannya menghilang itu dinamakan Karang Bolong.

Fakta menarik dari daerah Kramatwatu sendiri, letaknya yang strategis dan cerita rakyatnya yang menarik. Tepatnya di Kampung Pancuran, Desa Lebakwana, Kecamatan Kramatwatu, terdapat peninggalan purbakala yang dikenal dengan situs Lemah Tamba. Situs tersebut berupa sumber air dan terdapat belasan sumur tua yang sering diziarahi untuk mendapatkan berkah dari mata air yang tidak pernah kering. Tidak jauh dari situs Lemah Tamba tersebut, terdapat makam keramat Syekh Abdul Rojak yang juga ramai diziarahi masyarakat.

 

Sumber Artikel berjudul "Mengenal Asal Usul Nama Kramatwatu, Berasal Batu Kramat hingga Kisah Putri Arum", selengkapnya dengan link: https://kabarbanten.pikiran-rakyat.com/seputar-banten/pr-591712080/mengenal-asal-usul-nama-kramatwatu-berasal-batu-kramat-hingga-kisah-putri-arum?page=3